Welcome to Staf Perencanaan Satuan I Gegana, Jalan Komjen M Jasin Kelapadua Depok 16451 Contact (021) 8712666 Email rengegana@gmail.com

Tuesday 1 September 2015

Dirgahayu Polisi Wanita Indonesia

Tahukah anda, hari ini hari apa.?
Hari Selasa, pak guru..
Hari Gajian, mas bro..
Hari Olah Raga, ganz..
Hari terima rapelan remunerasi, bos...
Yap...anda benar semua
Namun yang penulis maksudkan adalah 1 September merupakan hari kelahiran Polisi Wanita Indonesia..
Sudah tahu sejarahnya.?
Mari kita simak sejenak agar wawasan kita lebih luas lagi..

Sejarah kelahiran Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia tak jauh berbeda dengan proses kelahiran Polisi Wanita di negara lain, yang bertugas dalam penanganan dan penyidikan terhadap kasus kejahatan yang melibatkan kaum wanita baik korban maupun pelaku kejahatan.
Polwan di Indonesia lahir pada 1 September 1948, berawal dari kota Bukittinggi, Sumatera Barat, tatkala Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) menghadapi Agresi Militer Belanda II, dimana terjadinya pengungsian besar-besaran pria, wanita, dan anak-anak meninggalkan rumah mereka untuk menjauhi titik-titik peperangan. Untuk mencegah terjadinya penyusupan, para pengungsi harus diperiksa oleh polisi, namun para pengungsi wanita tidak mau diperiksa apalagi digeledah secara fisik oleh polisi pria.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah Indonesia menunjuk SPN (Sekolah Polisi Negara) Bukittinggi untuk membuka "Pendidikan Inspektur Polisi" bagi kaum wanita. Setelah melalui seleksi terpilihlah 6 (enam) orang gadis remaja yang kesemuanya berdarah Minangkabau dan juga berasal dari Ranah Minang,yaitu:
  1. Mariana Saanin Mufti
  2. Nelly Pauna Situmorang
  3. Rosmalina Pramono
  4. Dahniar Sukotjo
  5. Djasmainar Husein
  6. Rosnalia Taher
Ke enam gadis remaja tersebut secara resmi tanggal 1 September 1948 mulai mengikuti Pendidikan Inspektur Polisi di SPN Bukittinggi. Sejak saat itu dinyatakan lahirlah Polisi Wanita yang akrab dipanggil Polwan. Keenam Polwan angkatan pertama tersebut juga tercatat sebagai wanita ABRI pertama di tanah air yang kini kesemuanya sudah pensiun dengan rata-rata berpangkat Kolonel Polisi (Kombes).

Tugas Polwan di Indonesia terus berkembang tidak hanya menyangkut masalah kejahatan wanita, anak-anak dan remaja, narkotika dan masalah administrasi bahkan berkembang jauh hampir menyamai berbagai tugas polisi prianya. Bahkan di penghujung tahun 1998, sudah lima orang Polwan dipromosikan menduduki jabatan komando (sebagai Kapolsek). Hingga tahun 1998 sudah 4 orang Polwan dinaikkan pangkatnya menjadi Perwira Tinggi berbintang satu.
Kenakalan anak-anak dan remaja, kasus perkelahian antar pelajar yang terus meningkat dan kasus kejahatan wanita yang memprihatinkan dewasa ini adalah tantangan amat serius Korps Polisi Wanita untuk lebih berperan dan membuktikan eksistensinya di tubuh Polri. Hingga saat ini juga sudah ada Polwan yang memegang jabatan sebagai Kapolres.

Perwira Tinggi Polwan
  1. Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Jeanne Mandagi, SH (Jabatan terakhir : Kadivhumas Polri)
  2. Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Dra. Roekmini Koesoema Astoeti (Jabatan terakhir : - )
  3. Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Paula Maria Renyaan Bataona (Jabatan terakhir : Wakil Gubernur Provinsi Maluku 1998-2003)
  4. Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Dra. Sri Kusmaryati (Jabatan terakhir : Lemdiklat Polri)
  5. Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Dra. Noldy Rata (Jabatan terakhir : Konsultan Ahli Tim Asistensi Bidang Pencegahan BNN (sekarang) 
  6. Brigadir Jenderal Polisi (Purn) Hj. Rumiah Kartoredjo, S.Pd (Jabatan terakhir : Kapolda Banten 2008-2010)
  7. Brigadir Jenderal Polisi Basaria Panjaitan, SH, MH (Jabatan terakhir : Widyaiswara Madya Sespim Polri)
  8. Brigadir Jenderal Polisi Soepartiwi, M.Pd (Jabatan terakhir : Kadiklatsus Jatrans Lemdik Polri)
Dikutip dari sebuah Media Online :

Senin 31 Agustus 2015, ratusan polisi wanita (polwan) dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti kirab Polwan dari kawasan Lapangan Kantin Bukittinggi menuju Jam Gadang Bukittinggi-Sumbar. 
Kirab Polwan ini merupakan rangkaian kegiatan Hari Jadi Polwan yang ke-67, yang dipusatkan di Kota Bukittinggi. Sebagian Polwan yang ada di Indonesia akan berkumpul di Kota Bukittinggi untuk mengikuti hari jadi Polwan tersebut.
“Dalam kirab tersebut, polwan dari seluruh Polda se-Indonesia akan menampilkan kekuatan mereka masing-masing,” tutur Kapolres Bukittinggi AKBP Amirjan.
Menurut Amirjan, disaat kirab tersebut, sepanjang Jalan Sudirman Bukittinggi yang menjadi rute kirab akan disterilkan dari seluruh kendaraan. Ia berharap kepada seluruh masyarakat Bukittinggi ikut serta menyukseskan acara tersebut.
“Masyarakat Bukittinggi harus bangga, karena Polwan untuk pertama kalinya lahir di Kota Bukittinggi. Pada hari Selasa 1 September 2015, juga akan dilakukan peresmian Monumen Polisi Wanita di kawasan Simpang Stasiun Bukittinggi,” ujar Amirjan.
Dalam memeriahkan Hari Jadi Polwan ke-67 itu, banyak kegiatan yang dilaksanakan Polri selama dua hari, yang dimulai pada Senin 31 Agustus 2015 hingga Selasa 1 September 2015. Selain kirab dan peresmian Monumen Polisi Wanita, juga dilaksanakan kegiatan donor darah, bhakti sosial, pemeriksaan kesehatan gratis, bazar, anjangsana ke panti asuhan, serta berbagai kegiatan sosial lainnya.

No comments:

Post a Comment